Partai Nasional Indonesia adalah djauh daripada maksud jang demikian itu tatkala dilahirkan di dunia,-dan memang adalah pula djauh daripadanja selama ia hidup dan bergerak di dunia dua-tiga tahun ini. Kami tidak tahu akan perbandingan-perbandingan di kelakkemudian- hari itu, sebagaimana kami tadi djuga tidak tahu dengan saksama akan wudjudnja kitapunja pergaulan hidup di kelak-kemudian-hari. Kami hanjalah harus bekerdja seradjin-radjinnja pada suatu machtsvorming setjara modern jang teguh dan sentausa, suatu machtsvorming jang terang-terangan, sebagai mitsalnja machtsvormingnja kaum proletar di Eropah. Tuan-tuan Hakim, moga-moga kaum imperialisme suka memperhatikan peringatan ini. Tuan-tuan Hakim, kami mengulangi lagi: tentang soal bagaimana wudjudnja langkah jang penghabisan, dan tentang soal apabila langkah jang penghabisan itu, kami tak mengetahui suatu apa. Kami dan P.N.I., Tuan-tuan Hakim, kami dan P.N.I.! Tidak, Tuan-tuan Hakim, kami tidak usah berkotjakkotjakan demikian itu supaja maksud-maksud kami bisa tertjapai. Tetapi bukan itu sahadjalah jang ternjata dari pidato kami bagian pertama itu. Ini bukan saja pendapatan Hegel, tetapi pendapatan semua pemikir kegaiban. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat.
Karya ini didasarkan pada konsep sentral Ibn Khaldun tentang ‘asabiyyah’, yang diterjemahkan sebagai “kohesi sosial”, “solidaritas kelompok”, atau “kesukuan”. Perubahan sosial pasca Revolusi Prancis dan Revolusi Industri menjadi salah satu sebab yang melatarbelakangi lahirnya sosiologi. Salah satu bukti awal lahirnya persatuan di Indonesia setelah adanya revolusi Prancis adalah digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Pada semua contoh yang kita pakai di ataslah terpendamnya, bagaimana cara membikin satu simpulan itu jadi undang, yakni penyusunan dengan perumuman sekalian bukti terpancir tak ada yang diketahui yang tiada takluk pada undang itu. Tuan-tuan sekarang bisa membantah: “Masa rakjat tidak Tuan Hasut sepandjang artikel 153-bis, masa Tuan tidak bersalah sepandjang artikel 169, toch semua orang tahu, bahwa rakjat setahun jang lalu ternjata tak aman dan tak tenteram! Lihatlah sekitar tuan saja! Arloji saja umpamanya, seperti diuraikan beberapa ribu bagian. “apa-apa”; sebabnja adalah sebagian pula terletak di dalam usahanja kaum jang bentji kepada pergerakan dan mau membentjanai pergerakan itu dengan pelbagai antjaman kepada orang desa, bahwa toch pergerakan di dalam tahun ini akan “diributkan”; sebabnja adalah pula terletak di dalam kesengsaraan rakjat, jang sebagai kami terangkan di muka, membikin rakjat itu gampang sekali pertjaja akan ramalan-ramalan jang kosong; sebabnja bisa djuga sebagian terletak di dalam antjamannja kaum Communist jang, tatkala organisatienja dihantjurkan beberapa tahun jang lalu, sama mengantjamkan, “Awas nanti tahun ‘30!
Hanya beberapa Jacobin radikal yang menentang perang, mereka lebih memilih konsolidasi dan mengembangkan revolusi di dalam negeri. Dan Partai Nasional Indonesia tidaklah didirikan dengan maksud hal-hal jang termaktub di dalam tuduhan itu. Tiadalah teka-teki pula akan bebasnja negeri kita itu bagi tiap-tiap manusia jang mau mengerti riwajat, bagi tiap-tiap manusia, baik bangsa Indonesia maupun bangsa Belanda, jang mau bertulus hati. Demikian pula barang-barang hasil tenun, saudara-saudara mengetahui sendiri bahwa mesin uap dan mesin tenun mula-mula di Inggrislah didapatkan orang. Sudah mengetahui Tuan-tuan sekarang, segala azas-azas dan sifat-sifat actie P.N.I. Manusia tidak bisa membikin revolutie semau-maunja, manusia tidakpun tidak bisa mentjegah revolutie kalau sudah telat, jakni kalau sudah kasèp. Bumi dan langit akan kita panggil mentjegah tiap-tiap pertumpahan-darah! Zonder inzicht di dalam sejarah itu, tetapi hanya dengan penerangan tentang fiqh sahaja, menjadilah tiap-tiap pertimbangan dan pendapat atas Turki-Muda itu satu pendapat yang kurang lengkap dan malahan, acapkali menjadilah satu pendapat yang kurang adil dan bijaksana. Indonesia akan bebas. Tentang soal ini, tentang halnja Indonesia akan mendjadi merdeka, tentang halnja Indonesia akan lepas dari negeri Belanda di kelak kemudian hari, tentang soal ini bagi kita tidaklah teka-teki lagi.
Pendek kata, bagi kami, bagi siapapun djuga, bagi tiap-tiap manusia, hari-kemudian itu adalah suatu buku jang tertutup: Tertutup tentang soal bagaimana wudjudnja langkah rakjat Indonesia jang penghabisan, tertutup tentang soal kapan terdjadinja langkah penghabisan itu. Tentang tempohnja langkah-penghabisan itu terdjadi, tentang apabilanja langkah-penghabisan itu terdjadi, kami tak dapat mengetahui suatu apa, dan kami di dalam verhoor pun telah menerangkan “zelfs bij benadering niet te weten”. Maka dengan apa jang kami uraikan tadi itu, njatalah dengan senjata-njatanja, bahwa P.N.I. Di dalam bukunya “Turkey faces West” maka Halide Edib Hanoum menulis sebagai berikut (kecuali apa yang sudah saya sitirkan): “Geef de. Keizer wat des Keizers is, en God wat Godes is”, – berikanlah kepada Allah apa yang bagi Allah. Membandel, jangan ikut, jangan mau dan jikalau kau ditangkap, ya sudah. Timbul perdebatan panjang antara masyarakat modern dengan pemikiran yang menganggap masyarakat telah berubah secara dramatis dan punya kualitas yang sangat berbeda. Dia menggunakan pemikiran Comte dan Herbert Spencer daripada karya Durkheim. Perkembangan ilmu sosiologi pedesaan berlangsung pesat di Amerika Serikat melalui karya tulis ilmiah T. Lynn Smith dan Paul E. Zopf pada tahun 1970 serta pada tahun 1972 melalui karya tulis ilmiah Galeski. Émile Durkheim : Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.