Dalam achir Djuni 1947 – 1943. djabatan jang dipegangnja antara lain : Pengatjara di Djakarta dan Tjirebon : Penasihat disamping selaku anggota dalam soal tata-negara disekitar perutusan Republik Indonesia pada Konperensi Medja Bundar (K.M.B.) di Negeri Belanda. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ber-turut2 selaku Dfuru Uang pada Keuangan pada Kantor Pemerintah Belanda di Sabang. Diwaktu pendudukan Djepang selaku Djuru Uang pada Kantor Pemerintah Gunselbu di Sabang. R.I.S. wakll dari Pulau Weh, Sabang. K.N.I.P. Lahirnja Negara R.I.S. Lahirnja Negara R.I.S. untuk kemudian Negara Kesatuan, ter sehir sebagai anggota D.P.R. Kemudian sebagai Wakil Dokter Keresidenan di Surabaja dan selandjutnja sebagai Dokter Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Djawa Timur. Dokter Karantina Saad bukan sahaja mendapat rintangan haibat dari mereka, tidak sahaja dari rakyat yang sama sekali hidup di dalam udara-pendidikannya ulama-ulama itu, tetapi dari amtenar-amtenarpun is mendapat tuduhan mengerjakan barang-barang yang mendurhakai kismet. Dan bukan penyerahan kepada Kismet ini sahaja menurut fahamnya pemimpin-pemimpin Turki-muda itu satu “roman-muka” agama Islam di negeri Turki, tetapi masih adalah “roman-muka” lain pula, yang juga sangat menjadi remnya kemajuan yang materiil, juga sangat menghambat suburnya perekonomian rakyat.
Pekerjaan-pekerjaan tidak ada yang dimulai pada hari Selasa, hari Arbaa dan hari Jum’at, oleh karena hari-hari ini adalah hari-hari sial, hari-hari yang membawa celaka! Harus memakai dasar. Sebab kita melihat di dalam sejarah Dunia ini banyak sekali negara-negara yang tidak berdasar, lantas berbuat jahat, oleh karena tidak mempunyai ancer-ancer hidup bagi rakyatnya. Ilmu pengetahuan sosial (social sciences), yaitu ilmu yang mengkaji kehidupan bersama manusia dengan sesamanya, ilmu pengetahuan sosial antara lain sosiologi, politik, hukum, dan ekonomi. Para biarawan dan biarawati disarankan untuk kembali ke kehidupan pribadi mereka, dan beberapa di antaranya akhirnya menikah. Ilmu pengetahuan budaya (humanistic study), yaitu ilmu yang mempelajari manifestasi atau perwujudan spiritual dari kehidupan bersama manusia. Sebelum terjadinya gejolak pada Perang Dunia II perkembangan ilmu sosiologi yang ada dalam kajian keilmuah hanya dianggap sebtas pembantu bagi keperluan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, khususnya kejaian ini berlaku di Indonesia. Kamal Ataturk, – kita mufakat kepadanya atau kita tidak mufakat kepadanya, – telah memberi bukti kepada sejarah buat selama-lamanya, bahwa ia cakap menangkap dan mengerti acinya sejarah yang telah berlangsung beratus-ratus tahun dan cakap menguasai acinya sejarah buat ratusan tahun pula.
Baru beberapa abad sahaja ia berdiri sudahlah ia digempur lebur oleh bangsa Thuracia dan Hellenia (Yunani), dan Baru sahaja kekuasaan Hellenia ini subur di situ, sudahlah ia pula digempur lebur oleh raja Cyrus dari Iran. Tidak ada satu negeri yang faham-faham kolot begitu bersulur-akar seperti di Turki, tetapi tidak pula ada satu negeri yang apinya fikiran-modern begitu menyala menjilat-langit. Sosiologi hukum merupakan cabang ilmu sosiologi yang menjelaskan hukum secara positif dengan mempertimbangkan ilmu kemasyarakatan. Sejak kelahirannya sebagai sebuah cabang ilmu baru, sosiologi memiliki beberapa nama tokoh-tokoh besar yang menjelaskan pandangan mereka mengenai interaksi sosial di masyarakat. Durkheim dan Weber sebagian besar dipengaruhi oleh Talcott Parsons, yang diapresiasi dalam mengenalkan masyarakat Amerika. Kismet, kalau aturan-aturan yang mengenai kesehatanpun tidak dapat dijalankan karena ulama-ulama yang mengikat negara itu memfatwakan, “bahwa aturan-aturan itu haram”. Kemudian ia di non-aktipkan karena pengangkatannja sebagai Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Mr. Kemudian pada awal abad ke-20 munculan tokoh-tokoh penting dalam perkembangan sosiologi termasuk Emile Durkheim, Max Weber, dan Karl Marx.
Sejarah akhir perkembangan Ilmu Sosiologi sebagai Ilmu pengetahuan adalah munculnya paradigam bahwa pembangunan yang ada di dalam perkembangan suatu negara, bukan hanya di ukur dalam pembangunan infrastruktur, atau pembangunan SDA, akan tetapi yang jauh lebih penting adalah pembangunan dalam SDM (Sumber Daya Manusia). Perkataan “kismet” adalah tertanam dalam-dalam jiwanya bangsa Turki dulu itu. Dengan begitu maka tiap-tiap inisiatif dirintangi, tiap-tiap kemauan ke arah kemajuan ditindas, dipadamkan dengan alasan kismet. Dan kalau negara mau mempengaruhi hal ini, maka bertabrakanlah ia dengan kekuasaannya kaum agama! Maka oleh karena itulah aku berkata, baik Ketuhanan Yang Maha Esa maupun Kebangsaan, maupun Perikemanusia-an, maupun Kedaulatan Rakyat, maupun Keadilan Sosial, bukan aku yang menciptakan. Haram, – karena menentang kismet, menentang qadar! Tiap-tiap kemalangan diterimanya sebagai kismet, tiap-tiap kemudratan dikembalikan kepada kehendak kismet. Allah maha mengetahui, manusia baiklah sabar dan sederhana, menunggu segala pahit-getirnya, berat-ringannya, celaka-bahagianya Kismet itu, zonder ikhtiar, zonder usaha, zonder zonder daad. Sementara itu, keluarga kerajaan hidup nyaman di Versailles dan terkesan acuh tak acuh terhadap krisis yang semakin meningkat.